Yu Sing |
Yu Sing adalah arsitek muda yang dikenal dengan karya-karya arsitekturnya yang unik. Arsitek muda ini lahir di Bandung pada 5 Juli, 36 tahun silam. Walaupun masih terhitung muda, namanya sudah tak asing lagi di dunia arsitektur dan desain.Yu Sing menyelesaikan pendidikan arsitekturnya di jurusan arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1999. Usai menyelesaikan pendidikannya, Yu Sing mendirikan studio arsitektur yang diberi nama “Genesis”.
Genesis adalah biro konsultan desain dengan semangat eksplorasi arsitektur kontemporer terhadap bentuk-bentuk geometris yang kuat. Kiprah Genesis kemudian berkembang pada penggalian arsitektur vernakular Indonesia dengan karakter rustic yang dipadukan ke dalam ekspresi kontemporer serta arsitektur berkelanjutan yang ramah lingkungan. Pada bulan Juni 2011, Genesis berubah nama menjadi akanoma.
Karya-karya Yu Sing cukup banyak diliput di berbagai media arsitektur di Indonesia maupun Asia Pasifik. Bersama rekan-rekannya dalam tim desain, ia aktif mengikuti berbagai sayembara desain arsitektur sejak masih kuliah. Beberapa di antaranya menjadi pemenang, yaitu pemenang ke-1 Gedung Pelayanan Pusat Akademik Universitas Negeri Makassar (menara 17 lantai).
Berikut tentang bangunan GPPA Universitas Negeri Makassar :
Namanya Gedung atau Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM). Gedung ini mengambil konsep Perahu Pimisi, perahu khas Bugis – Makassar yang sejak dahulu kala perahu pinisi ini tangguh dalam mengarungi samudra. Itulah sebabnya bangsa Bugis – Makassar Terkenal sebagai Pelaut ulung.
Faktor kesejarahan leluhur Bugis – Makassar inilah yang mengilhami pembangunan gedung atau Menara Pinisi yang berlantai 17 .
Gedung ini terletak di Kampus Universitas Negeri (UNM) Makassar, Jl Andi Pangerang Pettarani. Menara Pinisi UNM juga disebut gedung Tellu Cappa (tiga Puncak). Konsep dasar gedung ini didesain sebagai ikon baru bagi UNM, kota Makassar dan sekaligus Sulawesi Selatan.
Gedung ini menjadi gedung tinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid. Bangunan ini sebagai perwujudan dari serangkaian makna, fungsi, dan aplikasi teknologi yang ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur. Desain gedung ini bermula dari kontes arsitektur gedung UNM tahun 2008 lalu yang dimenangkan oleh Yu Sing. Untuk mewujudkan gedung ini, dibuatlah berbagai macam tim antara lain Arsitek gedung adalah Genesis Principal Architect. Tim desain terdiri dari Benyamin Narkan, Eguh Murthi Pramono, Iwan Gunawan. Gedung ini mulai dibangun tahun 2009 dan pada tahun 2012 sudah rampung.
Eksplorasi desain gedung ini mengutamakan pada pendalaman kearifan lokal sebagai sumber inspirasi, yaitu makna Logo UNM, Rumah Tradisional Makassar, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan (Sulapa Eppa/empat persegi), dan maha karya perahu pinisi sebagai simbol kejayaan, kebanggaan, dan keagungan.
Seperti pada Rumah Tradisional Makassar yang terdiri dari 3 bagian (kolong/awa bola, badan/lotang, dan kepala/rakkeang) dan dipengaruhi struktur kosmos (alam bawah, alam tengah, dan alam atas), GPPA UNM juga teriri dari 3 bagian:
Bagian bawah berupa kolong/panggung.
Bagian kolong ini posisinya terletak 2 meter di atas jalan agar bangunan terlihat lebih megah dari lingkungan sekitarnya. Lantai kolong ini didesain menyatu dengan lansekap yang didesain miring sampai ke pedestrian keliling lahan.
Bagian badan berupa podium.
Podium terdiri dari 3 lantai, simbol dari 3 bagian badan pada Rumah Tradisional Makassar (bagian depan/lotang risaliweng, ruang tengah/Lotang ritenggah, dan ruang belakang/Lontang rilaleng). Bagian podium ini juga bermakna ganda sebagai simbol dari tanah dan air.
Bagian kepala berupa menara.
Menara terdiri dari 12 lantai yang merupakan metafora dari layar perahu Pinisi dan juga bermakna ganda sebagai simbol dari angin dan api.
Gedung ini didesain dengan ramah lingkungan. Dalam aplikasi hutan kampus pada lansekap sebagai penyaring debu dan penghasil oksigen, pemisahan jalur kendaraan dan pejalan kaki, danau buatan, ruang terbuka yang cukup, dan taman pada bagian atap. Serangkaian sistem ini diharapkan mampu bekerja untuk mendinginkan suhu bangunan.
Sumber Artikel:
http://archiholic99danoes.blogspot.com/2014/01/menara-phinisi-universitas-negeri.html
http://rumah-yusing.blogspot.com/2009/01/menara-pinisi.html
http://buildingindonesia.biz/2010/11/12/universitas-negeri-makassar-gedung-tinggi-pertama-di-indonesia-dengan-fasade-hiperbolic-paraboloid/